Film telah lama dianggap sebagai seni modern yang mencerminkan kebudayaan, ideologi, dan realitas sosial suatu wilayah. Dalam acara Komision, yang merupakan bagian dari rangkaian Bulan Komunikasi UNY 2024, menghadirkan pembahasan mendalam mengenai peran film sebagai medium komunikasi dan ekspresi budaya. Melalui sesi talkshow yang melibatkan narasumber ahli, peserta diajak memahami berbagai dinamika industri film, audiens, serta tantangan yang dihadapi sineas, khususnya di Indonesia.

Sesi talkshow bersama Ibu Dyna Herlina Suwarto, Ph.D. mengungkapkan bagaimana audiens memegang peran penting dalam menentukan makna dan kebutuhan mereka terhadap konten media. Melalui teori Uses and Gratifications (UG). Teori Uses and Gratifications (UG) menempatkan audiens sebagai individu aktif yang tidak hanya menyerap konten, tetapi juga menafsirkan dan merespons sesuai kebutuhan mereka. Narasumber membahas tiga pendekatan utama dalam resepsi audiens: agree, disagree, dan negotiated, yang menunjukkan beragamnya interpretasi terhadap media. Selain itu, konsep participatory audience semakin relevan di era digital. Audiens kini tidak hanya menikmati karya, tetapi juga dapat terlibat dalam proses kreatif, seperti memilih, mendesain, bahkan memproduksi konten. Diskusi ini menyoroti peran kompetisi film pendek sebagai medium untuk menyuarakan ide tanpa hambatan sensor atau relasi kuasa. Film pendek dianggap lebih jujur dalam menyampaikan realitas karena tidak terikat oleh kontrol komersial yang ketat.

Salah satu isu menarik yang dibahas di KOMISION (Bulan Komunikasi International Short Movie Competition) adalah potensi film tradisional dan lokal untuk menembus pasar nasional. Meskipun tantangan linguistik dan penerimaan audiens luas menjadi hambatan, karya lokal dengan nilai budaya yang kuat memiliki peluang untuk dikenal lebih luas. Ibu Dyna menyoroti bahwa meski industri film Indonesia sering kali mengalami pasang surut, kreativitas sineas lokal tetap menjadi kekuatan yang menjanjikan. Dukungan pemerintah dan infrastruktur yang lebih baik, seperti model pendanaan budaya di Inggris, dapat menjadi solusi untuk memajukan film lokal. Dalam hal ini, Komision hadir sebagai jendela bagi sineas muda untuk berkarya. Komision merupakan salah satu rangkaian acara Bulan Komunikasi UNY 2024. Komision menjadi wadah apresiasi bagi para sineas muda. Adapun beberapa film pendek penuh makna yang diputar di panggung Komision lalu, yaitu:

1. Coba Lagi

Film ini mengangkat isu judi online yang berdampak besar pada kehidupan masyarakat. Dengan pendekatan realistis dan terinspirasi dari Kabut Berduri, film ini menggugah kesadaran akan bahaya fenomena tersebut, menyuarakan pesan yang relevan di era digital..

2. Mau Tahu

Menceritakan miskomunikasi antara ibu dan anak, film ini menggunakan ayam peninggalan almarhum ayahnya sebagai simbol kedekatan emosional. Kisah sederhana namun menyentuh ini membawa penonton ke dalam dunia anak kecil yang hanya bisa mengekspresikan perasaan melalui hal-hal yang disayanginya. Judul “Mau Tahu?” memberikan ruang interpretasi bagi penonton untuk merenungkan akhir cerita.

3. Marionette dan Tali-Tali yang Menjeratnya

Film ini menawarkan pengalaman visual yang puitis, menggambarkan dialog seorang tokoh dengan inner child-nya. Dengan simbol boneka marionette, film ini menyoroti manipulasi dan tekanan keluarga. Warna cerah seperti biru dan kuning digunakan untuk menciptakan kontras emosional, ditambah dengan efek suara hujan yang meningkatkan suasana dramatis.

KOMISION membuktikan bahwa film pendek adalah medium yang kuat untuk menyuarakan realitas sosial dan budaya, sekaligus menjadi jembatan bagi sineas muda untuk berkarya. Acara ini memberikan ruang apresiasi dan eksplorasi bagi talenta baru, mempertemukan audiens dengan karya-karya inspiratif yang membawa perspektif baru. Mari dukung sineas lokal untuk terus berkarya! Ikuti Instagram resmi Bulan Komunikasi UNY untuk informasi lebih lanjut mengenai panggung apresiatif dalam berbagai bidang. Jangan lewatkan kesempatan untuk menjadi bagian dari gerakan kreatif yang menginspirasi!

Written by : Meuthia Rahma Fateiha (Creative Media Team of Bulan Komunikasi 2024)