Industri hiburan Korea Selatan, atau yang lebih dikenal dengan istilah K-pop, telah menjadi sebuah fenomena global dalam beberapa tahun terakhir. Tidak hanya di Korea Selatan, tetapi juga di seluruh dunia, termasuk Indonesia. K-pop telah berhasil menarik perhatian banyak orang dan menjadi salah satu industri paling sukses di bidang hiburan.
Sumber: Twitter Internal Data
Menurut laporan dari Korean Foundation atau KF, jumlah penggemar K-Pop secara global mencapai 178 juta orang pada tahun 2022. Angka ini mengalami peningkatan sebanyak 19 kali lipat dibandingkan dengan tahun 2012, menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa dalam popularitas K-pop. Data dari Twitter juga menunjukkan bahwa, tweet seputar K-pop termasuk yang paling sering dibahas di platform tersebut. Pada tahun 2021, tercatat sekitar 7,8 miliar tweet, mengalami peningkatan sebesar 16% dari tahun sebelumnya yang mencapai 6,7 miliar tweet.
Di Indonesia sendiri, popularitas K-pop juga sangat tinggi. Indonesia menjadi salah satu negara dengan pembahasan K-pop paling ramai sepanjang tahun 2021, melampaui negara-negara seperti Korea Selatan, Amerika Serikat, Filipina, dan Thailand. Para penggemar K-pop di Indonesia tidak hanya terlibat dalam mendengarkan musik, tetapi juga aktif dalam mengikuti berita, acara, dan kegiatan dari artis K-pop favorit mereka. Konser-konser K-pop di Indonesia selalu sukses dengan tiket yang cepat terjual habis, menunjukkan antusiasme yang tinggi dari penggemar setia di tanah air.
Popularitas K-pop tidak terlepas dari strategi pemasaran efektif yang diterapkan oleh industri ini, termasuk branding, promosi, dan pengelolaan citra artis. Agensi K-pop secara cermat membangun brand image untuk setiap grup atau artis solo. Industri ini terkenal karena produksi musik yang berkualitas tinggi, dengan lagu-lagu yang catchy dan koreografi yang menarik. K-pop juga menghadirkan konsep yang unik dan inovatif dalam setiap gaya penampilan mereka, yang menjadikan mereka berbeda dari industri musik pop lainnya. Ini juga membantu mengidentifikasi mereka dengan mudah di antara ribuan grup dan artis lainnya di industri musik.
K-pop juga seringkali terkait dengan fashion, kosmetik, dan produk gaya hidup lainnya. Artis K-pop sering kali menjadi ikon fashion dengan penampilan yang trendi dan unik. Di dunia kecantikan, artis K-pop sering kali menjadi brand ambassador kosmetik terkemuka dan tren makeup Korea pun semakin populer berkat mereka. Agensi K-pop juga sering meluncurkan berbagai merchandise, aksesori, dan barang-barang koleksi yang sangat diminati oleh penggemar K-pop. Hal ini tidak hanya menarik minat penggemar K-pop yang ingin tampil seperti artis favorit mereka, tetapi juga mendiversifikasi sumber pendapatan bagi industri hiburan Korea Selatan.
Di era media sosial ini, agensi K-pop aktif memanfaatkan platform seperti Twitter, Instagram, dan YouTube untuk mempromosikan musik, video musik, dan penampilan artis mereka. Mereka juga menggunakan strategi konten yang kreatif, seperti teaser, behind-the-scenes, dan vlog untuk memberikan penggemar akses yang lebih dekat ke kehidupan artis. Melalui promosi yang efektif di media sosial, K-pop berhasil membangun komunitas penggemar yang aktif dan terlibat secara global.
Agensi K-pop secara teratur mengadakan acara penggemar, pertemuan, dan konser di berbagai belahan dunia, yang memberikan kesempatan kepada penggemar untuk bertemu dengan artis favorit mereka secara langsung. Penggemar juga dilibatkan melalui media sosial dan platform online lainnya, di mana mereka dapat berpartisipasi dalam pemilihan lagu, proyek amal, dan kampanye promosi. Hal ini menciptakan ikatan emosional antara penggemar dan artis, yang memperkuat popularitas K-pop secara global.
Pengelolaan citra artis juga menjadi faktor yang krusial dalam kesuksesan K-pop. Agensi K-pop memiliki tim manajemen yang berdedikasi untuk mengelola citra dan reputasi artis mereka. Mereka mengatur penampilan, gaya berpakaian, dan interaksi dengan media untuk memastikan artis tetap dalam citra yang diinginkan. Mereka berupaya menjaga konsistensi dalam penampilan artis, baik dalam foto-foto resmi, partisipasi di acara publik, maupun dalam video musik.
Selain itu, pengelolaan citra artis K-pop juga melibatkan pengawasan terhadap perilaku dan interaksi artis di media sosial, dengan tujuan untuk menjaga reputasi dan menghindari kontroversi yang dapat merusak citra mereka. Pengelolaan citra yang baik ini penting karena dapat menciptakan daya tarik yang kuat pada penggemar dan masyarakat umum, serta dapat menginspirasi penggemar untuk terus mendukung artis mereka.
Referensi
Jin, D., & Yoon, T.-J. (2017). The Korean Wave: Retrospect and Prospect. International Journal of Communication.
Kim, J.-h., Kim, K.-j., Park, B.-t., & Choi, H.-j. (2022). The Phenomenon and Development of K-Pop: The Relationship between Success Factors of K-Pop and the National Image, Social Network Service Citizenship Behavior, and Tourist Behavioral Intention. Sustainability.
Kim, Y. (2022). #KpopTwitter Reaches New Heights With 7.8 Billion Global Tweets. Diambil kembali dari https://blog.twitter.com/en_us/topics/insights/2022/-kpoptwitter-reaches-new-heights-with-7-8-billion-global-tweets
Korean Foundation. (2023). Global ‘Hallyu’ Fans Exceed 178 Million. Diambil kembali dari https://m.kf.or.kr/kfNewsletter/mgzinSubViewPage.do?mgzinSubSn=26490&langTy=KOR
Messerlin, P., & Shin, W. (2017). The Success of K-pop: How Big and Why so Fast? Asian Journal of Social Science.